Kamis, 29 Desember 2016

SISTEM DIGESTIVA PADA MANUSIA

SISTEM DIGESTIVA PADA MANUSIA 

 
  


1.      Mulut
       Mulut merupakan organ pertama dari saluran pencernaan yang letaknya meluas dari bibir sampai ke istmus fausium, yaitu perbatasan antara mulut dengan faring. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan air ludah (air liur). Di dalam kelenjar ludah terdapat enzim amilase, enzim ini berfungsi untuk mencerna zat tepung (amilum) secara kimiawi menjadi zat gula. Itulah sebabnya, saat mengunyah nasi (zat makanan yang mengandung karbohidrat) dalam waktu lama kita akan merasakan manis. 
       Berikut ini merupakan alat pencernaan yang ada pada rongga mulut :
·         Gigi
Gigi berfungsi menghancurkan makanan yang masuk dalam rongga mulut. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjadi tiga :
1.      Gigi seri berfungsi memotong makanan
2.      Gigi taring berfungsi mengoyak makanan (daging)
3.      Gigi geraham berfungsi menghaluskan makanan
a.       StrukturLuargigiterdiridari :
1.      Mahkota gigi (corona) : bagian yang tampak dari luar
2.      Leher gigi (colum) : bagian yang terlindungi oleh gusi
3.      Akar gigi (radiks) : bagian yang tertanam di rahang
b.      Bagian-bagian gigi terdiri dari :
1.      Email : bagian terluar dan terkeras dari gigi
2.      Tulang gigi : terdiri atas zat dentin
3.      Sumsum gigi (pulpa) : terdapat saraf dan pembuluh darah
4.      Semen : pelapis tulang gigi yang masuk ke dalam rahang



c.       Gigi dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.       Gigi pertama (gigi susu) yang tumbuh 6 bulan sampai 6 tahun. Berjumlah 20 buah yaitu 8 seri, 4 taring dan 8 geraham
Rumus gigi pertama :
Rahang atas     : 2 1 2 2 1 2
                                     Gd T S S T Gd
Rahang bawah : 2 1 2 2 1 2
2.       Gigi tetap  (gigi dewasa) pada usia 8-14 tahun sampai seterusnya yang berjumlah 32 buah, terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 geraham depan dan 12 geraham belakang.
Rumus gigi tetap :
Rahang atas     : 3 2 1 2 2 1 2 3
                                    Gb Gd T S S T Gd Gb
Rahang bawah : 3 2 1 2 2 1 2 3
·         Lidah
          Lidah mempunyai beberapa fungsi seperti mengatur letak makanan saat dikunyah (membolak-balikkan akanan), membantu menelan makanan, dan mengecap rasa makanan. Lidah peka terhadap panas, dingin, dan adanya tekanan. Lidah dapat mengecap makanan karena pada permukaannya terdapat bintil-bintil lidah. Pada bintil-bintil lidah terdapat saraf pengecap. Setiap permukaan lidah memiliki fungsi kepekaan rasa yang berbeda. Rasa pahit terasa di bagian pangkal lidah, rasa manis terasa di bagian ujung lidah, rasa asam terasa di bagian tepi kiri dan kanan lidah, dan rasa asin terasa di bagian ujung dan dalam lidah.
 






·         Kelenjar Ludah
           Kelenjar ludah (saliva) merupakan kelenjar yang mensekresi larutan mukus ke dalam mulut, membasahi, dan melumasi partikel makanan sebelum ditelan. Kelenjar ini mengandung dua enzim pencernaan, yaitu lipase lingua untuk mencerna lemak dan ptialin/amliase untuk mencerna tepung.
·         Bagian-bagian kelenjar ludah :
a.       Kelenjar ludah bawah rahang (Kel. submaksilaris)
b.      Kelenjar ludah bawah lidah (Kel. sublingua), terdapat dibawah selaput lendir dasar rongga mulut, bermuara di dasar rongga mulut, dan bertugas dengan saraf tak sadar.
c.       Kelenjar Parotis, terletak di bagian depan telinga di antara prosessus mastoid kiri dan kanan dekat os mandibula, salurannya bernama duktus stensoni, keluar dari glandula parotis menuju rongga mulut melalui pipi. Sekresi saliva normalnya setiap hari 1000-1500 ml.
·         Kelenjar saliva memilikifungsisebagaiberikut :
a.       Fungsimekanis, mencampur saliva denganmakanan agar menjadilunakatausetengahcair yang disebut bolus agar mudahditelandanmendinginkanmakanan.
b.      Fungsi kemis, melarutkan makanan yang kering untuk dapat dirasakan, misalnya butiran gula/garam dalam mulut akan larut dengan perantaraan saliva. Di samping itu, saliva juga memantau gigi-gigi yang menjadi busuk dengan cara mengubah suasana asam yang ditimbulkan bakteri pembusuk menjadi suasana alkalis.
2. Faring
     Faring merupakan organ yang menghubungakan rongga mulut dengan kerongkongan, panjangnya sekitar 12 cm. Makanan terlebih dahulu melalui faring menuju kerongkongan. Pada faring terdapat katup, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan).
3. Esofagus (Kerongkongan)
     Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur. Fungsi esofagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esofagus, terdapat gerakan peristaltik. Gerak peristaltik dilakukan oleh otot dinding kerongkongan sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.
     Di pangkal leher terdapat dua saluran, yaitu batang tenggorokan dan kerongkongan. Batang tenggorokan merupakan saluran pernapasan, sedangkan kerongkongan merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dan lambung. Kedua saluran ini dipisahkan oleh sebuah katup. Katup akan menutup ketika sedang makan, dan akan terbuka ketika sedang bernapas. Itu sebabnya dianjurkan untuk tidak berbicara ketika sedang makan sebab dapat menimbulkan tersedak. Panjang kerongkongan kira-kira 20 cm.

4. Lambung
     Lambung adalah organ selanjutnya setelah esofagus yang berbentuk seperti kantung. Di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi dengan bantuan enzim yang disebut pepsin. Pepsin berperan mengubah protein menjadi pepton. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang menyebabkan lambung menjadi asam. Asam klorida dihasilkan oleh dinding lambung. Asam klorida berfungsi untuk membunuh kuman penyakit dan mengaktifkan pepsin. Ketika proses pencernaan terjadi di lambung, otot-otot dinding lambung berkontraksi. Hal tersebut menyebabkan makanan akan tercampur dan teraduk dengan enzim serta asam klorida. Secara bertahap, makanan akan menjadi berbentuk bubur. Kemudian, makanan yang telah mengalami pencernaan akan bergerak sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
     Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi mencerna  makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-ototnya. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong. Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung adalah :
·         AsamHClMengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagaidisinfektan, sertamerangsangpengeluaranhormonsekretindankolesistokininpadausushalus.
·         Lipase Memecahlemakmenjadiasamlemakdangliserol.
·         Renin Mengendapkan protein padasusu (kasein) dari air susu (ASI). Hanyadimilikiolehbayi.
·         MukusMelindungidindinglambungdarikerusakanakibatasamHCl.
     Hasil penngolahan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim. Hasil tersebut selanjutnya dibawa menuju usus halus.
5. Usus Halus
     Usus halus merupakan tempat pencernaan makanan setelah lambung. Usus halus ini memiliki panjang sekitar 6-8 meter dan berlipat-lipat di dalam tubuh. Usus halus terdiri atas 3 bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum) memiliki panjang sekitar 25 cm, usus kosong (jejunum) dengan panjang sekitar 2,5 m, dan usus penyerap (ileum) dengan panjang sekitar 3,6 m. Di dalam usus dua belas jari, makanan dicerna secara kimiawi. Proses pencernaan dilakukan oleh getah empedu dan getah pankreas. Getah empedu dihasilkan oleh hati yang  berfungsi untuk mencerna lemak. Getah pankreas berfungsi menghasilkan ezim. Beberapa enzim yang dihasilkan getah pankreas sebagai berikut.
• Enzim amilase, berfungsi mengubah zat tepung menjadi gula.
• Enzim tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino.
• Enzim lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak.
     Usus halus dan kelenjar pankreas juga menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang membantu proses pencernaan.
·       Senyawa yang dihasilkanolehusushalusadalah :
·         DisakaridaseMenguraikandisakaridamenjadimonosakarida
·         ErepsinogenErepsin yang belumaktif yang akandiubahmenjadierepsin. Erepsinmengubahpeptonmenjadiasam amino.
·         HormonSekretinMerangsangkelenjar pancreas mengeluarkansenyawakimia yang dihasilkankeusushalus
·         Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsanghatiuntukmengeluarkancairanempedukedalamusushalus.
·       Senyawakimia yang dihasilkankelenjarpankreasadalah :
·         BikarbonatMenetralkansuasanaasamdarimakanan yang berasaldarilambung
·         EnterokinaseMengaktifkanerepsinogenmenjadierepsinsertamengaktifkantripsinogenmenjaditripsin. Tripsinmengubahpeptonmenjadiasam amino.
·         AmilaseMengubahamilummenjadidisakarida
·         Lipase Mencernalemakmenjadiasamlemakdangliserol
·         TripsinogenTripsin yang belumaktif.
·         KimotripsinMengubah peptone menjadiasam amino
·         NukleaseMenguraikannukleotidamenjadinukleosidadanguguspospat
·         Hormon Insulin Menurunkankadarguladalamdarahsampaimenjadikadar normal
·         HormonGlukagonMenaikkankadarguladarahsampaimenjadikadar normal
     Proses pencernaan makanan di dalam usus halus terjadi pada suasana basa dengan proses sebagai berikut :
1.       Makanan yang berasaldarilambungdanbersuasanaasamakandinetralkanolehbikarbonatdari pankreas.
2.       Makanandarikelompokkarbohidratakandicernaoleh amylase pancreas menjadidisakarida. Disakaridakemudiandiuraikanolehdisakaridasemenjadimonosakarida, yaituglukosa. Glukaosahasilpencernaankemudiandiserapusushalus, dandiedarkankeseluruhtubuholehperedarandarah.
3.       Makanandarikelompok protein setelahdilambungdicernamenjadipepton, makapeptonakandiuraikanolehenzimtripsin, kimotripsin, danerepsinmenjadiasam amino. Asam amino kemudiandiserapususdandiedarkankeseluruhtubuholehperedarandarah.
4.       Makanandarikelompoklemak, pertama-tama akandilarutkan (diemulsifikasi) olehcairanempedu yang dihasilkanhatimenjadibutiran-butiranlemak (droplet lemak). Droplet lemakkemudiandiuraikanolehenzim lipase menjadiasamlemakdangliserol. Asamlemakdangliserolkemudiandiserapususdandiedarkanmenujujantungolehpembuluhlimfe.
5. Usus Besar (Kolon)
     Usus besar merupakan tempat berlangsungnya pencernaan setelah usus halus. Usus besar memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik dan terdiri atas usus besar naik (Kolon asenden), usus besar melintang (Kolon Transversum), dan usus besar turun (Kolon desendens). Kolon memiliki fungsi sebagai berikut :
a.       Menyerap air dangaram mineral selama proses pencernaan.
a.       Tempatdihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagaihasilsimbiosisdenganbakteriusus, misalnyaE.coli.
b.      Pembusukanmakananolehbakteripembusukdanmembentukmassafeses. Hasil pembusukan dapat berupa bahan padat, cair, dan gas.
c.       Mendorongfeseskeluardaritubuh. Pengeluaranfesesdaritubuh disebut defekasi.
     Pada kolon juga terjadi gerakan mendorong feses ke arah anus yang disebut juga mass movement. Gerakan ini timbul beberapa kali sehari, biasa terjadi setelah makan pagi. mass movement terjadi pada setiap kolon transversum dan kolon desendens. Apabila feses telah di dorong ke rektum maka akan timbul keinginan untuk melakukan defekasi sering disebut dengan BAB.
6. Rektum
     Bagian ini merupakan kelanjutan dari kolon dan menghubungkan ke anus. memiliki panjang 12 cm yang dimulai dari pertengahan sakrum dan berakhir pada kanalis anus. Rektum terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os kogsigialis. Rektum terdiri dari dua bagian yaitu :
1.       Rektum propia merupakan bagian yang melebar yang disebut ampula rekti. Jika ampula terisi makanan makan akan timbut keinginan untuk defekasi.
2.       Pars analis rekti, sebelah bawahnya ditutupi otot polos dan serabut otot lurik. kedua otot ini bAerperan saat defekasi.
7. Anus
     Anus merupakan tempat pengeluaran sisa pencernaan makanan yang terletak di dasar pelvis dan dindingnya diperkuat dengan sfingter ani yang terdiri dari:
1.       sfingter ani internus sebelah dalam bekerja tidak menurut kehendak
2.       sfingter levator ani bagian tengah bekerja tidak menurut kehendak, dan
3.       sfingter ani eksternus bagian luar bekerja menurut kehendak.
     Pada anus terjadi proses defekasi (pengeluaran zat sisa). Defekasi adalah hasil refleks. Apabila bahan feses masuk ke rektum, dinding rektum akan merenggang dan menimbulkan keinginan melakukan defekasi. Orang normal dapat mencegah defekasi beberapa saat. Defekasi akan timbul kembali sampai beberapa jam. Namun pada bayi, refleks defekasi berjalan otomatis dan mengosongkan usus bagian bawah.






Sumber :
Foster, Bob.2014.Revolusi Belajar Koding.Bandung:Penerbit Ganesha Operation.
Sloane, Ethel.2003.Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran


Tidak ada komentar:

Posting Komentar