SISTEM SIRKULASI MANUSIA
A. Jantung
Jantung terdiri dari
empat bagian yaitu :
·
Atrium (serambi) kiri dan kanan
·
Ventrikel (bilik) kiri dan kanan
Atrium kiri dan
ventrikel kiri dipisahkan oleh sekat yang disebut katup bikuspid (katup berdaun
dua), sedangkan atrium kanan dan ventrikel kanan dipisahkan oleh sekat yang
disebut katup trikuspid (katup berdaun tiga).
Jantung bekerja dibawah saraf tak sadar, jantung dapat bekerja
terus-menerus tanpa berhenti. Detak jantung terdiri dari dua macam yaitu sistol
dan diastol. Sistol yaitu keadaan ketika darah dipompa keluar dari jantung dan
akan menimbulkan degup kencang. Sedangkan diastol adalah keadaan dimana darah
dipompa masuk ke jantung dan menimbulkan degup lemah. Pada umumnya denyut
jantung berkisar antara 60-80 kali/menit pada waktu istirahat. Kecepatan denyut
jantung dalam keadaan sehat berbeda-beda, dipengaruhi oleh pekerjaan, makanan,
umur dan emosi. Irama dan denyut jantung sesuai dengan siklus jantung.
Kecepatan normal denyut nadi pada waktu bayi sekitar 140 kali permenit, denyut
jantung ini makin menurun dengan bertambahnya umur. Ketika tubuh banyak
bergerak seperti olahraga, kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap menit dan
volume denyut lebih dari 150 ml.
B. Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah
prasarana jalan bagi aliran darah ke seluruh tubuh. Fungsi pembuluh darah
adalah mengangkut (transportasi) darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh dan
mengangkut kembali darah yang sudah dipakai kembali ke jantung. Fungsi ini
disebut sirkulasi darah.
Pembuluh darah dibagi
menjadi 3 yaitu :
·
Pembuluh arteri (pembuluh nadi)
Pembuluh
arteri adalah pembuluh darah yang
membawa darah dari jantung menuju kapiler untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Arteri terletak lebih dalam dari permukaan kulit. Dinding arteri memiliki
ciri-ciri yaitu tebal, kuat, dan elastis. Pada umumnya arteri mengalirkan darah
yang kaya akan oksigen, kecuali arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis merupakan
pembuluh nadi yang mengalirkan darah yang kaya akan karbondioksida dari
ventrikel kanan menuju ke paru-paru.
·
Pembuluh vena
Pembuluh
vena atau pembuluh balik adalah pembuluh darah yang membawa darah ke arah
jantung. Pembuluh darah vena umumnya membawa darah yang kaya dengan karbondioksida
kecuali vena pulmonalis yang membawa darah kaya oksigen keluar dari paru-paru.
Sepanjang pembuluh vena terdapat katup-katup yang mencegah darah kembali ke
jaringan tubuh. Pembuluh vena terletak lebih ke permukaan pada jaringan tubuh
daripada pembuluh arteri. Pada manusia dan mamalia, selain pembuluh darah vena
dari jaringan tubuh yang kembali ke jantung, ada pula pembuluh vena yang sebelum kembali ke jantung terlebih
dahulu melalui organ tubuh lain seperti darah dari usus sebelum ke jantung terlebih
dahulu menuju ke hati. Peredaran darah ini disebut sistem vena porta.
·
Pembuluh kapiler
Pembuluh
kapiler ialah pembuluh darah kecil yang mempunyai diameter kira-kira sebesar
sel darah merah, yaitu 7,5 μm. Meskipun diameter sebuah kapiler sangat kecil,
jumlah kapiler yang timbul dari sebuah arteriol cukup besar sehingga total
daerah sayatan melintang yang tersedia untuk aliran darah meningkat. Pada orang dewasa kira-kira ada 90.000 km
kapiler. Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel daripada
membran plasma sel. Oksigen, glukosa, asam amino, ion dan zat lain yang
diperlukan secara mudah dapat berdifusi melalui dinding kapiler ke dalam cairan
interstitium mengikuti gradien konsentrasinya. Sebaliknya, karbondioksida,
limbah nitrogen, dan hasil sampingan metabolisme lain dapat dengan mudah
berdifusi ke dalam darah.
Tabel Perbedaan
Pembuluh Arteri dan Vena
Dilihat Dari
|
Arteri
|
Vena
|
Arah
|
Dari jantung ke seluruh tubuh
|
Dari seluruh tubuh ke jantung
|
Letak
|
Agak ke dalam
|
Agak keluar bahkan dekat dari kulit
|
Struktur
|
Lebih liat dan elastis
|
Lebih tipis dan tidak elastis
|
Denyutan
|
Terasa
|
Tidak terasa
|
Tekanan Darah
|
Lebih tinggi
|
Lebih rendah
|
Jika Terluka
|
Darah akan memancar
|
Darah akan menetes
|
Kandungan darah
|
Oksigen dan sari-sari makanan
|
Karbon dioksida dan uap air
|
·
Sistem
Peredaran Darah
Sistem peredaran darah adalah sebuah siklus. Di dalam
jantung, darah di vena akan masuk ke serambi kanan (atrium kanan) kemudian
menuju bilik kanan (ventrikel kanan) untuk dipompa ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis. Setelah terjadi difusi dan oksigen sudah masuk ke dalam hemoglobin
dan karbon dioksida dikeluarkan dari hemoglobin, darah akan dibawa menuju
jantung tepatnya serambi kiri (atrium kiri) melalui vena pulmonalis. Disana
darah akan dialirkan ke bilik kiri (ventrikel kiri) untuk dipompa ke seluruh
tubuh. Beberapa darah memasuki usus untuk mengambil sari-sari makanan dan
dibawa ke hati (liver) melalui vena porta hepatica. Ada juga darah yang menuju
ke ginjal untuk melakukan penyaringan darah. Sisanya menuju ke seluruh sel di
dalam tubuh untuk dilakukan metabolisme. Setelah itu, semua darah yang mengandung sisa metabolisme
(karbon dioksida) akan kembali ke jantung melalui vena.
C. Limfa
Limfa
merupakan organ limfoid terbesar dan terletak di bagian depan dan dekat
punggung rongga perut di antara diafragma dan lambung. Fungsi limpa yaitu
mengakumulasi limfosit dan makrofaga, degradasi eritrosit, tempat cadangan
darah, dan sebagai organ pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk
ke dalam darah . Komponen
utama limfa adalah air, yang di dalamnya terlarut glukosa, lemak, dan garam.
Komponen selulernya berupa limfosit dan granulosit yang merupakan bagian dari
sel darah putih.
Getah Bening
Beredar keseluruh tubuh melalui pembuluh getah bening. Sistem limfatik
merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang membentuk pertahanan
alamiah tubuh melawan infeksi dan kanker. Ada dua macam sel limfosit yaitu sel
B dan T. Sel B berfungsi membantu melindungi tubuh melawan bakteri dengan
membuat antibodi yang memusnahkan bakteri. .
Fungsi Limfa atau Getah Bening :
- Mengembalikan cairan & protein dari jaringan ke sirkulasi darah
- Mengangkut limfosit
- Membawa lemak emulsi dari usus
- Menyaring & menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran
- Menghasilkan zat antibodi
D. Darah
Darah merupakan alat transportasi dalam sistem
sirkulasi. Darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah
putih), trombosit (keping darah), plasma darah, dan golongan darah.
Darah memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Membawa zat makanan
2. Mengangkut oksigen
3. Antibodi atau sistem pertahanan tubuh
4. Pengatur suhu tubuh
5. Pembekuan darah
Sel-sel darah terdiri dari :
·
Eritrosit
(sel darah merah)
Sel darah merah
merupakan sel darah terbanyak di dalam tubuh. Sel darah merah dibentuk dalam tulang-tulang rusuk,
tulang dada, dan tulang belakang. Eritrosit memiliki pigmen respirasi, yaitu
hemoglobin yang berperan mengikat oksigen sehingga membentuk oksihemoglobin
(HbO2). . Eritrosit beregenerasi dalam 120 hari. Sel-sel darah merah yang
telah tua akan ditelan oleh sel-sel fagostik dalam hati. Sebagian besar besi
dari hemoglobin digunakan kembali. Sedangkan, sisa dari molekul hemoglobin
yang dipecah menjadi pigmen empedu yang diekskresikan oleh hati ke dalam
empedu.
·
Leukosit
(sel darah putih)
Fungsi umum dari sel darah putih
adalah melindungi tubuh dari infeksi. Leukosit dapat bertahan selama 12-13
hari. Sel darah putih dapat dibedakan menjadi:
- sel darah putih bergranula
(granulosit)contohnya :
1. Eusinofilbersifat fagosit dengan
daya fagisotosis yang lemah, tetapi dapat mendetoksifikasi toksin penyebab
radang.Jumlah eusinofil akan meningkat jika tubuh mengidap cacing-cacing
parasit.
2. Basofil yang berperan dalam reaksi alergi
dengan membentuk sel mast.
3. Neutrofil yang bersifat fagosit dengan cara
masuk ke jaringan yang terinfeksi. sebuah sel netrofil mampu memfagosit 5-20
bakteri, dan neutrofil aktif sekitar 6-10 jam, setelah itu mati.
- sel darah putih yang tidak
bergranula (agranulosit) contohnya :
1. Limfosit berperan dalam
pembentukan antibodi.
2. MonositSemua sel-sel darah
putih dibuat dalam sumsum tulang dan kelenjar limfa.
Jumlah sel darah putih di dalam
tubuh kira-kira 5.000 - 10.000 sel setiap mm³ darah.Jika terjadi infeksi,
jumlah leukosit di dalam tubuh bisa meningkat mencapai 30.000. Jumlah leukosit
yang melebihi jumlah normal ini disebut leukopeni.Sedangkan, jumlah leukosit
yang kurang dari jumlah normal disebut leukositosis. Contoh keadaan jumlah
leukosit menjadi lebih besar dari normal adalah leukimia atau kanker
darah.Leukosit yang sangat banyak ini mengakibatkan fagositosis terhadap sel
darah merah oleh sel darah putih.
·
Trombosit
(keping darah)
Keping-keping darah adalah fragmen
sel-sel yang dihasilkan oleh sel-sel besar (megakariosit) dalam sum-sum tulang
belakang. Trombosit mempunyai umur hanya 8 - 10 hari. Secara normal dalam
setiap mm³ darah terdapat 150.000 - 400.000 keping-keping darah.Trombosit berperan
dalam pembekuan darah.
Berikut merupakan skema pembekuan
darah :
ket. skema :
·
jika
jaringan tubuh terluka, trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan
mengeluarkan enzim trombokinase
·
enzim
trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin dengan bantuan ion
kalsium (Ca)
·
Protrombin
merupakan senyawa yang dibentuk di hati dengan bantuan vitamin K
·
Selanjutnya
trombin akan mengubah fibrinogen, fibrin
·
Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan berwarna
kekuning-kuningan dan terdapat sel-sel darah. Komponen terbesar dari
plasma darah adalah air. Kira-kira 7 % plasma terdiri atas molekul-molekul
protein, seperti serum albumin, serum globulin dan fibrinogen yang
esensial untuk proses pembekuan darah. Serum adalah cairan darah yang
tidak mengandung fibrinogen. Protein plasma berperan sebagai antibodi. Antibodi
dapat melemahkan penyakit dengan cara -cara berikut :
1. Aglutinasi, yaitu terbentuknya
gumpalan-gumpalan yang terdiri dari struktur besar berupa antigen pada
permukaanya, misalnya bakteri dan sel-sel darah merah
2. Presipitasi, yaitu terbentuknya
molekul yang besar antara antigen rang terlarut, misalnya racun tetanus
dengan antibody sehingga mnejadi tidak larut dan akan mengendap
3. Netralisasi, yaitu antibodi yang
bersifat antigenik akan menutupi tempat-tempat yang toksik dari agen penybab
penyakit
4. Lisis, yaitu beberapa antibodi
yang bersifat antigenik yang sangat kuat kadang-kadang mampu langsung menyerang
membran sel agen penybab penakit yang menyebabkan sel tersebut rusak.
·
Gol darah
Gol darah berfunsi dalam hal
transfusi darah. Berdasarkan ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen) dan
antibodi (aglutinin),Golongan darah pada manusia dapat dibedakan menjadi empat
golongan, yaitu A, B, AB dan O
Tabel golongan darah dan uji serum
golongan darah sistem ABO di bawah :
Transfusi darah adalah pemberian
darah dari seseorang kepada orang yang memerlukan. Orang yang memberi
darah disebut donor, sedangkan orang yang menerima darah disebut resipien.Dalam
transfusi darah, donor harus memperhatikan jenis aglutinogen (antigen) yang
dimilikinya.Sedangkan, pada resipien yang perlu diperhatikan adalah aglutininnya
(antibodi).
Ketentuan :
·
Jika
antigen A (aglutinogen A) bertemu dengan antibodi α (aglutinin α), maka darah
akan menggumpal atau membeku.
·
Begitu
pula sebaliknya, jika antigen B (aglutinogen B) bertemu dengan antibodi β
(aglutinin β), maka darah juga akan menggumpal atau membeku.
·
Golongan
darah O dapat menjadi donor bagi semua golongan darah, karena golongan darah
ini tidak memiliki aglutinogen A maupun B sehingga tidak menyebabkan aglutinasi
atau penggumpalan darah.
·
Oleh
karena itu, golongan darah O disebut donor universal.
·
Golongan
darah O hanya dapat menerima darah dari orang yang bergolongan darah O juga,
dan tidak dapat menerima darah dari golongan darah yang lainnya karena golongan
darah O memiliki antibodi α dan β.
Tabel Skema Kemungkinan Terjadinya
Transfusi Darah
Selain golongan darah, ada faktor
lain yang menentukan dalam transfusi darah, yaitu suatu antigen yang dimiliki
manusia yang dinamakan rhesus.Rhesus negatif adalah darah yang di dalam
eritrositnya tidak mengandung antigen rhesus, tetapi dalam plasma darahnya
mampu membentuk antibodi atau aglutinin rhesus.Jika darah seseorang yang
bergolongan rhesus positif ditransfusikan ke golongan rhesus negatif, maka akan
terjadi penggumpalan walaupun golongan darahnya sama.
Sumber :
Khristiyono.2008.SPM Biologi SMA dan MA.Jakarta:Erlangga
Sloane, Ethel.2003.Anatomi
dan Fisiologi Untuk Pemula.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar