Rabu, 28 Desember 2016

SISTEM SIRKULASI MANUSIA



SISTEM SIRKULASI MANUSIA

A. Jantung
Jantung terdiri dari empat bagian yaitu :
·         Atrium (serambi) kiri dan kanan
·         Ventrikel (bilik) kiri dan kanan
Atrium kiri dan ventrikel kiri dipisahkan oleh sekat yang disebut katup bikuspid (katup berdaun dua), sedangkan atrium kanan dan ventrikel kanan dipisahkan oleh sekat yang disebut katup trikuspid (katup berdaun tiga).  Jantung bekerja dibawah saraf tak sadar, jantung dapat bekerja terus-menerus tanpa berhenti. Detak jantung terdiri dari dua macam yaitu sistol dan diastol. Sistol yaitu keadaan ketika darah dipompa keluar dari jantung dan akan menimbulkan degup kencang. Sedangkan diastol adalah keadaan dimana darah dipompa masuk ke jantung dan menimbulkan degup lemah. Pada umumnya denyut jantung berkisar antara 60-80 kali/menit pada waktu istirahat. Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat berbeda-beda, dipengaruhi oleh pekerjaan, makanan, umur dan emosi. Irama dan denyut jantung sesuai dengan siklus jantung. Kecepatan normal denyut nadi pada waktu bayi sekitar 140 kali permenit, denyut jantung ini makin menurun dengan bertambahnya umur. Ketika tubuh banyak bergerak seperti olahraga, kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap menit dan volume denyut lebih dari 150 ml.
B. Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah ke seluruh tubuh. Fungsi pembuluh darah adalah mengangkut (transportasi) darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh dan mengangkut kembali darah yang sudah dipakai kembali ke jantung. Fungsi ini disebut sirkulasi darah.
Pembuluh darah dibagi menjadi 3 yaitu :
·         Pembuluh arteri (pembuluh nadi)
Pembuluh arteri  adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung menuju kapiler untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Arteri terletak lebih dalam dari permukaan kulit. Dinding arteri memiliki ciri-ciri yaitu tebal, kuat, dan elastis. Pada umumnya arteri mengalirkan darah yang kaya akan oksigen, kecuali arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis merupakan pembuluh nadi yang mengalirkan darah yang kaya akan karbondioksida dari ventrikel kanan menuju ke paru-paru.

·         Pembuluh vena
Pembuluh vena atau pembuluh balik adalah pembuluh darah yang membawa darah ke arah jantung. Pembuluh darah vena umumnya membawa darah yang kaya dengan karbondioksida kecuali vena pulmonalis yang membawa darah kaya oksigen keluar dari paru-paru. Sepanjang pembuluh vena terdapat katup-katup yang mencegah darah kembali ke jaringan tubuh. Pembuluh vena terletak lebih ke permukaan pada jaringan tubuh daripada pembuluh arteri. Pada manusia dan mamalia, selain pembuluh darah vena dari jaringan tubuh yang kembali ke jantung, ada pula pembuluh  vena yang sebelum kembali ke jantung terlebih dahulu melalui organ tubuh lain seperti darah dari usus sebelum ke jantung terlebih dahulu menuju ke hati. Peredaran darah ini disebut sistem vena porta.

·         Pembuluh kapiler
Pembuluh kapiler ialah pembuluh darah kecil yang mempunyai diameter kira-kira sebesar sel darah merah, yaitu 7,5 μm. Meskipun diameter sebuah kapiler sangat kecil, jumlah kapiler yang timbul dari sebuah arteriol cukup besar sehingga total daerah sayatan melintang yang tersedia untuk aliran darah meningkat.  Pada orang dewasa kira-kira ada 90.000 km kapiler. Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel daripada membran plasma sel. Oksigen, glukosa, asam amino, ion dan zat lain yang diperlukan secara mudah dapat berdifusi melalui dinding kapiler ke dalam cairan interstitium mengikuti gradien konsentrasinya. Sebaliknya, karbondioksida, limbah nitrogen, dan hasil sampingan metabolisme lain dapat dengan mudah berdifusi ke dalam darah.



Tabel Perbedaan Pembuluh Arteri dan Vena
Dilihat Dari
Arteri
Vena
Arah
Dari jantung ke seluruh tubuh
Dari seluruh tubuh ke jantung
Letak
Agak ke dalam
Agak keluar bahkan dekat dari kulit
Struktur
Lebih liat dan elastis
Lebih tipis dan tidak elastis
Denyutan
Terasa
Tidak terasa
Tekanan Darah
Lebih tinggi
Lebih rendah
Jika Terluka
Darah akan memancar
Darah akan menetes
Kandungan darah
Oksigen dan sari-sari makanan
Karbon dioksida dan uap air

·         Peredaran darah pada manusiaSistem Peredaran Darah




                                   







Sistem peredaran darah adalah sebuah siklus. Di dalam jantung, darah di vena akan masuk ke serambi kanan (atrium kanan) kemudian menuju bilik kanan (ventrikel kanan) untuk dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Setelah terjadi difusi dan oksigen sudah masuk ke dalam hemoglobin dan karbon dioksida dikeluarkan dari hemoglobin, darah akan dibawa menuju jantung tepatnya serambi kiri (atrium kiri) melalui vena pulmonalis. Disana darah akan dialirkan ke bilik kiri (ventrikel kiri) untuk dipompa ke seluruh tubuh. Beberapa darah memasuki usus untuk mengambil sari-sari makanan dan dibawa ke hati (liver) melalui vena porta hepatica. Ada juga darah yang menuju ke ginjal untuk melakukan penyaringan darah. Sisanya menuju ke seluruh sel di dalam tubuh untuk dilakukan metabolisme. Setelah itu, semua darah yang mengandung sisa metabolisme (karbon dioksida) akan kembali ke jantung melalui vena.
C. Limfa
Limfa merupakan organ limfoid terbesar dan terletak di bagian depan dan dekat punggung rongga perut di antara diafragma dan lambung. Fungsi limpa yaitu mengakumulasi limfosit dan makrofaga, degradasi eritrosit, tempat cadangan darah, dan sebagai organ pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk ke dalam darah . Komponen utama limfa adalah air, yang di dalamnya terlarut glukosa, lemak, dan garam. Komponen selulernya berupa limfosit dan granulosit yang merupakan bagian dari sel darah putih.
Getah Bening Beredar keseluruh tubuh melalui pembuluh getah bening. Sistem limfatik merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang membentuk pertahanan alamiah tubuh melawan infeksi dan kanker. Ada dua macam sel limfosit yaitu sel B dan T. Sel B berfungsi membantu melindungi tubuh melawan bakteri dengan membuat antibodi yang memusnahkan bakteri. .
Fungsi Limfa atau Getah Bening :
  • Mengembalikan cairan & protein dari jaringan ke sirkulasi darah
  • Mengangkut limfosit
  • Membawa lemak emulsi dari usus
  • Menyaring & menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran
  • Menghasilkan zat antibodi

D. Darah

Darah merupakan alat transportasi dalam sistem sirkulasi. Darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), trombosit (keping darah), plasma darah, dan golongan darah.
Darah memiliki fungsi sebagai berikut  :
1. Membawa zat makanan
2. Mengangkut oksigen
3. Antibodi atau sistem pertahanan tubuh
4. Pengatur suhu tubuh
5. Pembekuan darah

Sel-sel darah terdiri dari :
·         Eritrosit (sel darah merah)
Sel darah merah merupakan sel darah terbanyak di dalam tubuh. Sel darah merah dibentuk dalam tulang-tulang rusuk, tulang dada, dan tulang belakang. Eritrosit memiliki pigmen respirasi, yaitu hemoglobin yang berperan mengikat oksigen sehingga membentuk oksihemoglobin (HbO2).  . Eritrosit beregenerasi dalam 120 hari. Sel-sel darah merah yang telah tua akan ditelan oleh sel-sel fagostik dalam hati. Sebagian besar besi dari hemoglobin digunakan kembali.  Sedangkan, sisa dari molekul hemoglobin yang dipecah menjadi pigmen empedu yang diekskresikan oleh hati ke dalam empedu.


https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTi6xE-emIZFj3nJgD6rRvJHMaj1wvCvUvdpqEMQnitqdebdjNX
 







·         Leukosit (sel darah putih)
Fungsi umum dari sel darah putih adalah melindungi tubuh dari infeksi. Leukosit dapat bertahan selama 12-13 hari. Sel darah putih dapat dibedakan menjadi:
- sel darah putih bergranula (granulosit)contohnya :
 1. Eusinofilbersifat fagosit dengan daya fagisotosis yang lemah, tetapi dapat mendetoksifikasi toksin penyebab radang.Jumlah eusinofil akan meningkat jika tubuh mengidap cacing-cacing parasit.
 2. Basofil yang berperan dalam reaksi alergi dengan membentuk sel mast.
 3. Neutrofil yang bersifat fagosit dengan cara masuk ke jaringan yang terinfeksi. sebuah sel netrofil mampu memfagosit 5-20 bakteri, dan neutrofil aktif sekitar 6-10 jam, setelah itu mati.
- sel darah putih yang tidak bergranula (agranulosit) contohnya :
1. Limfosit berperan dalam pembentukan antibodi.
2.  MonositSemua sel-sel darah putih dibuat dalam sumsum tulang dan kelenjar limfa.

Jumlah sel darah putih di dalam tubuh kira-kira 5.000 - 10.000 sel setiap mm³ darah.Jika terjadi infeksi, jumlah leukosit di dalam tubuh bisa meningkat mencapai 30.000. Jumlah leukosit yang melebihi jumlah normal ini disebut leukopeni.Sedangkan, jumlah leukosit yang kurang dari jumlah normal disebut leukositosis. Contoh keadaan jumlah leukosit menjadi lebih besar dari normal adalah leukimia atau kanker darah.Leukosit yang sangat banyak ini mengakibatkan fagositosis terhadap sel darah merah oleh sel darah putih.

·         Trombosit (keping darah)
Keping-keping darah adalah fragmen sel-sel yang dihasilkan oleh sel-sel besar (megakariosit) dalam sum-sum tulang belakang. Trombosit mempunyai umur hanya 8 - 10 hari. Secara normal dalam setiap mm³ darah terdapat 150.000 - 400.000 keping-keping darah.Trombosit berperan dalam pembekuan darah.
Berikut merupakan skema pembekuan darah :


http://4.bp.blogspot.com/-QGivar-tXto/TiZZimnGA7I/AAAAAAAABsw/4LckAPduWkk/s320/FastStoneEditor.jpg
 








ket. skema :
·         jika jaringan tubuh terluka, trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase
·         enzim trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin dengan bantuan ion kalsium (Ca)
·         Protrombin merupakan senyawa yang dibentuk di hati dengan bantuan vitamin K
·         Selanjutnya trombin akan mengubah fibrinogen, fibrin

·         Plasma Darah
     Plasma darah adalah cairan berwarna kekuning-kuningan dan terdapat sel-sel darah. Komponen terbesar dari plasma darah adalah air. Kira-kira 7 % plasma terdiri atas molekul-molekul protein, seperti serum albumin, serum globulin dan  fibrinogen yang esensial untuk proses pembekuan darah.  Serum adalah cairan darah yang tidak mengandung fibrinogen. Protein plasma berperan sebagai antibodi. Antibodi dapat melemahkan penyakit dengan cara -cara berikut :
1.      Aglutinasi, yaitu terbentuknya gumpalan-gumpalan yang terdiri dari struktur besar berupa antigen pada permukaanya, misalnya bakteri dan sel-sel darah merah
2.      Presipitasi, yaitu terbentuknya molekul yang besar  antara antigen rang terlarut, misalnya racun tetanus dengan antibody sehingga mnejadi tidak larut dan akan mengendap
3.      Netralisasi, yaitu antibodi yang bersifat antigenik akan menutupi tempat-tempat yang toksik dari agen penybab penyakit
4.      Lisis, yaitu beberapa  antibodi yang bersifat antigenik yang sangat kuat kadang-kadang mampu langsung menyerang membran sel agen penybab penakit yang menyebabkan sel tersebut rusak.

·         Gol darah
Gol darah berfunsi dalam hal transfusi darah. Berdasarkan ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin),Golongan darah pada manusia dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu A, B, AB dan O
Tabel golongan darah dan uji serum golongan darah sistem ABO  di bawah :
https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQMO292kWjZXRhSdErDfEbzKEhFraPuc6QTBZPfwL6SgJ1h9kByFA
https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQqoIRQdAPR5lHPGlib2TlEQao1NV3kyCQUTFgYTSp8Mhwmv_fD
           

Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang kepada orang yang memerlukan. Orang yang memberi darah disebut donor, sedangkan orang yang menerima darah disebut resipien.Dalam transfusi darah, donor harus memperhatikan jenis aglutinogen (antigen) yang dimilikinya.Sedangkan, pada resipien yang perlu diperhatikan adalah aglutininnya (antibodi).
Ketentuan :
·          Jika antigen A (aglutinogen A) bertemu dengan antibodi α (aglutinin α), maka darah akan menggumpal atau membeku.
·          Begitu pula sebaliknya, jika antigen B (aglutinogen B) bertemu dengan antibodi β (aglutinin β), maka darah juga akan menggumpal atau membeku.
·          Golongan darah O dapat menjadi donor bagi semua golongan darah, karena golongan darah ini tidak memiliki aglutinogen A maupun B sehingga tidak menyebabkan aglutinasi atau penggumpalan darah.
·          Oleh karena itu, golongan darah O disebut donor universal.
·          Golongan darah O hanya dapat menerima darah dari orang yang bergolongan darah O juga, dan tidak dapat menerima darah dari golongan darah yang lainnya karena golongan darah O memiliki antibodi α dan β. 


Tabel Skema Kemungkinan Terjadinya Transfusi Darah 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDpydNohu8gGPc-WUAMEOFMobCimp3JWC-LqNIPcSTjZ9Wvtwkn-j5RistlcG0PVKLbDU_F9HZ1IQqJLIWAQjw42LVwIMGekaoO2p4G14bY6UlKVQ2eJtBOOoilAYow9KmHSz7glqMNKU/s1600/download.jpg

Selain golongan darah, ada faktor lain yang menentukan dalam transfusi darah, yaitu suatu antigen yang dimiliki manusia yang dinamakan rhesus.Rhesus negatif adalah darah yang di dalam eritrositnya tidak mengandung antigen rhesus, tetapi dalam plasma darahnya mampu membentuk antibodi atau aglutinin rhesus.Jika darah seseorang yang bergolongan rhesus positif ditransfusikan ke golongan rhesus negatif, maka akan terjadi penggumpalan walaupun golongan darahnya sama.


Sumber :
Khristiyono.2008.SPM Biologi SMA dan MA.Jakarta:Erlangga
Sloane, Ethel.2003.Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran


Tidak ada komentar:

Posting Komentar